translator

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 13 November 2012

Untitled (yang penting bukan judulnya tapi amanahnya)


Cerita ini sebenernya saya denger dari kultum pas sholat tharawih bulan Ramadhan kemarin dan emang sebenaranya udah lama saya pengen mosting cerita ini ke blog yang kurang pembacanya ini tersenyum lebar karena berbagai halangan dan rintangan yang menghadang tertawa . udah deh dari pada omongan tambah ngawur langsung aja ke ceritanya. Monggo di SERUPUT . . .
Suatu hari ada sebuah kapal yang tenggelam dan dari beberapa penumpang yang menaiki sebuah kapal itu hanya ada 2 orang yang selamat. Namun mereka harus terdampar di pulau terpencil yang sangat jarang bahkan tidak pernah disinggahi manusia.
Salah satu dari mereka malah membuat ini sebagai kompetisi yang menunujukan bahwa siapa orang yang memiliki do’a dan ibadah lebih baik untuk keluar dari pulau itu sehingga orang tersebut membagi pulau tersebut menjadi 2 wilayah, satu wilayah dihuni olehnya dan wilayah lainnya dihuni oleh temannya . 2 orang itu memanglah orang orang yang rajin beribadah.
Salah satu dari kedua orang itu yang menganggap ini sebagai kompetisi memulai usahanya. Ia memulai do’anya dengan meminta sumber makanan, keesokan harinya buah buahan langsung bermunculan di banyak pepohonan.
Merasa do’a pertamanya dikabulkan ia kembali berdo’a agar ia dapat memiliki seorang pasangan hidup. Beberapa hari kemudian ada seorang wanita yang terdampar juga di pulau tersebut dan terdampar tepat diwilayah pulaunya itu. Dinikahilah wanita itu olehnya.
Ia akhirnya ketujuan pertamanya yaitu ingin keluar dari pulau tersebut. Seharian penuh ia berdo’a dan beribadah sampai akhirnya suatu saat ada kapal yang melewati didepan persis wilayah pulaunya itu tentu saja ha ini tidak diketahui temannya yang berada di wilayah pulau yang lain. Pergilah ia bersama istrinya meninggalkan temannya yang berada diwilayah pulau yang lain dan selamatlah ia dan ia merasa sudah memenangkan kompetisi yang ia adakan sendiri itu. Ia juga merasa bahwa do’anya selalu dikabulkan dan menganggap temannya itu tidak pernah berdo’a.
Tapi apakah ia tau apa yang temannya lakukan di wilayah pulau yang lain ?, apakah ia tidak berdo’a dan beribadah seperti temannya yang sudah berhasil selamat ?. Jawabannya ‘tidak’, dia juga berdo’a.
Apakah do’anya tidak dikabulkan ?. Jawabannya juga ‘tidak’, do’anya dikabulkan. Lalu apa do’anya ? do’anya adalah “ Ya Allah ya Tuhanku kabulkanlah segala do’a dari teman saya ya Allah selamatkanlah dia, jangan berikan dia kesulitan ya Allah . . . Amin”. Selalu do’a itu yang terucap dari mulutnya.

  
Sebaiknya kita tidak perlu sombong atas semua keberhasilan yang kita capai dan meremehkan orang lain yang belum berhasil, karena mungkin saja keberhasilan kita itu berasal dari orang yang kita remehkanhebat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sampaikan kritik & saranmu dengan kata kata yang sopan. karena perkataan seseorang mencerminkan perilakunya juga :)