translator

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sabtu, 12 Mei 2012

Kisah pantang menyerah


Ini adalah kisah tentang sikap pantang menyerah. Kisah ini adalah salah satu dari beribu contoh ke pantang menyerahan yang saya ambil dari sebuah pertandingan sepak bola antara Barcelona menghadapi Chelsea di Semifinal Liga Champion Leg ke-2.
Di leg pertama Chelsea berhasil unggul atas Barcelona 1-0 di kandangnya.
Sebelum pertandingan dimulai banyak orang yang menggadang gadangkan bahwa Barcelona akan mengalahkan Chelsea dikandangnya dan cenderung meremehkan Chelsea bahkan ada salah satu media yang mengatakan bahwa Chelsea adalah tim underdog.
Pernyataan pernyataan itu seakan pasti terwujud, di menit ke-7 Chelsea harus ditinggalkan oleh satu dari 2 bek tengah dan terpaksa memainkan bek sayap sebagai pengganti Gary Cahill yang pada saat itu keluar pertandingan karena mengalami cedera.
Chelsea bermain dengan tekanan yang sangat besar, di pertandingan ini Chelsea bermain bertahan selama pertandingan berjalan. Namun apa daya mereka melawan tim terkuat di dunia yang menerapkan permainan tic tac toe nya yang mendunia, Chelsea harus tertinggal dimenit ke-35 oleh gol dari Sergio Busquets.
Petaka kembali menimpa Chelsea mereka kembali harus kehilangan salah satu bek tengahnya karena John Terry mendapat kartu merah dan tidak ada satu pemain bek tengahpun yang ada di bangku cadangan. Ini seperti akhir bagi Chelsea mereka kembali kebobolan lewat gol Iniesta yang mencetak gol pada menit ke-43. Di saat itulah para pemain Barcelona beserta seluruh isi stadion bergembira  seakan mereka sudah lolos ke final Liga Champions.
Bayangkan bermain hanya dengan 10 orang pemain, tanpa satupun bek tengah murni, tertinggal 2 gol, bermain di kandang lawan, dan melawan tim tebaik dunia yang didalamnya terdapat seorang pemain terbaik dunia 3x berturut turut seakan akan menjadi paket kekalahan Chelsea yang memilukan.
Namun keajaibanpun dimulai saat Ramires mencetak gol di menit 46 yang pada saat itu bermain sebagai bek kanan yang bukan posisi aslinya yang sebagai pemain tengah, dan ini hanya terjadi sekitar 3 menit dari gol kedua Barcelona.
keajaiban mulai kembali terjadi saat di menit 48 Barcelona mendapat hadiah penalty karena Drogba melanggar Cesc Fabregas di kotak penalty. Lionel Messi sebagai pemain terbaik di dunia ini mulai melakukan eksekusinya namun seketika seisi stadion terhenyak seakan tak percaya pemain terbaik ini telah gagal melakukan eksekusinya, tendangannya membentur mistar gawang.  
Mengerti  jika skor berakhir 2-1, Barcelona akan tidak lolos ke final Liga Champion karena kalah jumlah gol tandang maka Barcelona terus mengurung pertahanan Chelsea. Namun semua peluang itu gagal.
Chelsea membuat bungkam seisi stadion dengan gol dari Fernando Torres yang baru saja masuk dan langsung mencetak gol dengan menerima umpan jauh dari Ashley Cole dan Ia menggiringnya dari tengah lapangan dan diakhiri dengan melewati kiper Barcelona hingga akhirnya Ia mencetakkan golnya dan membalikan semua omongan orang yang banyak mendukung Barcelona dan lebih meremehkan Chelsea.

Tidak ada yang tidak mungkin termasuk kehendak Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sampaikan kritik & saranmu dengan kata kata yang sopan. karena perkataan seseorang mencerminkan perilakunya juga :)