Cerita
ini sebenernya saya denger dari kultum pas sholat tharawih bulan
Ramadhan kemarin dan emang sebenaranya udah lama saya pengen mosting
cerita ini ke blog yang kurang pembacanya ini karena berbagai
halangan dan rintangan yang menghadang . udah deh dari pada
omongan tambah ngawur langsung aja ke ceritanya. Monggo di SERUPUT .
. .
Suatu
hari ada sebuah kapal yang tenggelam dan dari beberapa penumpang yang
menaiki sebuah kapal itu hanya ada 2 orang yang selamat. Namun mereka
harus terdampar di pulau terpencil yang sangat jarang bahkan tidak
pernah disinggahi manusia.
Salah
satu dari mereka malah membuat ini sebagai kompetisi yang menunujukan
bahwa siapa orang yang memiliki do’a dan ibadah lebih baik untuk
keluar dari pulau itu sehingga orang tersebut membagi pulau tersebut
menjadi 2 wilayah, satu wilayah dihuni olehnya dan wilayah lainnya
dihuni oleh temannya . 2 orang itu memanglah orang orang yang rajin
beribadah.
Salah
satu dari kedua orang itu yang menganggap ini sebagai kompetisi
memulai usahanya. Ia memulai do’anya dengan meminta sumber makanan,
keesokan harinya buah buahan langsung bermunculan di banyak
pepohonan.
Merasa
do’a pertamanya dikabulkan ia kembali berdo’a agar ia dapat
memiliki seorang pasangan hidup. Beberapa hari kemudian ada seorang
wanita yang terdampar juga di pulau tersebut dan terdampar tepat
diwilayah pulaunya itu. Dinikahilah wanita itu olehnya.
Ia
akhirnya ketujuan pertamanya yaitu ingin keluar dari pulau tersebut.
Seharian penuh ia berdo’a dan beribadah sampai akhirnya suatu saat
ada kapal yang melewati didepan persis wilayah pulaunya itu tentu
saja ha ini tidak diketahui temannya yang berada di wilayah pulau
yang lain. Pergilah ia bersama istrinya meninggalkan temannya yang
berada diwilayah pulau yang lain dan selamatlah ia dan ia merasa
sudah memenangkan kompetisi yang ia adakan sendiri itu. Ia juga
merasa bahwa do’anya selalu dikabulkan dan menganggap temannya itu
tidak pernah berdo’a.
Tapi
apakah ia tau apa yang temannya lakukan di wilayah pulau yang lain ?,
apakah ia tidak berdo’a dan beribadah seperti temannya yang sudah
berhasil selamat ?. Jawabannya ‘tidak’, dia juga berdo’a.
Apakah
do’anya tidak dikabulkan ?. Jawabannya juga ‘tidak’, do’anya
dikabulkan. Lalu apa do’anya ? do’anya adalah “ Ya Allah ya
Tuhanku kabulkanlah segala do’a dari teman saya ya Allah
selamatkanlah dia, jangan berikan dia kesulitan ya Allah . . . Amin”.
Selalu do’a itu yang terucap dari mulutnya.
“Sebaiknya
kita tidak perlu sombong atas semua keberhasilan yang kita capai dan
meremehkan orang lain yang belum berhasil, karena mungkin saja
keberhasilan kita itu berasal dari orang yang kita remehkan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sampaikan kritik & saranmu dengan kata kata yang sopan. karena perkataan seseorang mencerminkan perilakunya juga :)